Bhajan

Bernyanyi Bhajan (lagu-lagu kerohanian) adalah suatu proses bernyanyi yang bersumber dari dalam hati, bukannya dari mulut maupun lidah. Ketika menyanyikan bhajan, engkau perlu memahami makna dan menyanyikannya dari dalam relung hatimu. Janganlah mengharapkan pujian ataupun apresiasi dari para pendengar.

Bhajan hendaknya dinyanyikan dan dipersembahkan kepada Tuhan dengan sikap penuh rendah hati; janganlah menggunakan bhajan sebagai media untuk mempertontonkan kehebatanmu dan jangan pula digunakan sebagai ajang perlombaan dalam hal ketrampilan memainkan alat musik. Bhajan seyogyanya dimanfaatkan untuk menyenangkan ‘hati’-Nya, bukan penggemarmu. Bhajan hendaknya dinyanyikan hingga seolah-olah melupakan badan jasmanimu sendiri. Rasa bhakti adalah jauh lebih penting daripada ketrampilan musik. Perhatikan faktor-faktor langam, makna, varietas, suara, ritme, ketukan dan poin-poin penting lainnya dalam bhajan.

Setiap lagu yang dinyanyikan sebagai pujian kepada Tuhan dapat diibaratkan seperti sebilah pedang yang memotong habis setiap bentuk kemalasan. Ia laksana praktek spiritual, salah satu wujud pelayanan sosial bagi setiap orang yang ikut-serta. Getaran yang ditimbulkannya akan mengetarkan jiwa. Apabila engkau bernyanyi sendiri di altarmu, maka getaran yang dipancarkan akan kembali kepadamu sebagai reaksi. Namun dalam melakukan bhajan bersama, yang ditimbulkan bukanlah reaksi akan tetapi merupakan gelombang getaran; yang akan masuk ke atmosfir serta memurnikan udara yang telah terpolusi. Kondisi atmosfir kita sekarang ini sudah sangat terpolusi oleh pikiran dan perasaan jahat. Apabila engkau menyanyikan kemuliaan Tuhan, maka kuman negatif di udara akan ikut dimusnahkan dan udara mengalami proses pemurnian seperti halnya sedang dibersihkan oleh anti-biotik. Jadikanlah keseluruhan kehidupanmu sebagai lagu spiritual. Yakinilah bahwa Tuhan ada di mana-mana, setiap saat dan petiklah manfaat kekuatan, kenyamanan dan keceriaan dengan menyanyikan kemuliaan-Nya di hadapan-Nya.

Translate »