HUT 90 BHAGAWAN BABA – KATA SAMBUTAN SSGI
Om Sai Ram
Saudara- saudara terkasih dalam persaudaraan Sai. Saat ini kita sedang merayakan Hari Kelairan Guru jungjungan kita semua yaitu Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. Tema perayaan untuk tahun ini adalah ‘LOVE AND SELFLESS SERVICE (KASIH DAN PELAYANAN TANPA PAMERIH)’.
Pada hari yang berbahagia ini marilah kita merenungkan sejenak tentang Kasih serta nilainilai luhur yang telah diajarkan Bhagawan kepada kita semua.
Seperti telah kita ketahui bersama, intisari dari seluruh ajaran Bhagawan adalah Kasih (Prema) dan Bhagawan adalah Perwujudan Kasih. Apabila kita renungkan kembali seluruh kehidupan Bhagawan, akan terlihat jelas bahwa semua tindakan beliau mencerminkan Kasih serta wacana beliau selalu mengumandangkan Kasih sayang. Adalah kewajiban kita sebagai bhakta Sai untuk menjalankan ajaran Guru kita dengan sebaik-baiknya.
Bhagawan juga telah memberikan beberapa metoda (sadhana) untuk memupuk Kasih dalam hati kita. salah satu yang terbaik adalah dengan pelayanan tanpa pamerih (selfless service) kepada sesama.
Dalam menumbuhkan Kasih ini kita hendaknya menyimak ajaran Bhagawan yang lain yaitu nilai-nilai luhur seperti Kebenaran (Sathya), Kebajikan (Dharma), dan Kedamaian (Shanti). Kasih adalah inti dari keempat nilai luhur tersebut. Namun untuk dapat mencapai Kasih, nilainilai yang lain memegang peran sangat penting.
Dalam satu wacana, Bhagawan menggambarkan keterkaitan masing-masing nilai satu dengan yang lain.
“Tuhan itu seperti cahaya. Kasih adalah Tuhan, Kasih juga seperti cahaya. Untuk mendapatkan cahaya kalian membutuhkan bola lampu (bohlam) dan kabel. Kalian harus menghubungkan bola lampu itu dengan kabel. Tetapi jika hanya menghubungkan bola lampu dengan kabel saja, itu tidak cukup; kalian harus mengalirkan listrik kedalam kabel tersebut, barulah lampu itu menyala. Aliran listrik adalah Kebenaran ( Sathya), kabel adalah Kebajikan (Dharma) dan bola lampu adalah Kedamaian (Shanti). Jika aliran listrik Kebenaran mengalir dalam kabel Kebajikan lalu masuk kedalam lampu Kedamaian, maka kalian akan memperoleh cahaya Kasih. Kesatuan antara Kebenaran, Kebajikan dan Kedamaian akan menghasilkan Kasih (Prema)” (Wacana Bhagawan 29 Juli 1996).
Saudara-saudara terkasih, Sebagai bhakta Sai, kita meyakini bahwa Bhagawan adalah Awatara pada zaman ini. Beliau menyebut diri-Nya SAI BABA, yang berarti Ibu dan Ayah Ilahi. Beliau turun kedunia untuk melestarikan Dharma (Kebajikan), untuk melindungi orang-orang yang tak berdaya, orangorang yang menderita, letih dengan segala permasalahan dunia, namun masih memiliki secercah harapan akan datangnya uluran tangan Tuhan. Beliau juga datang untuk membimbing orang-orang yang sedang menekuni kehidupan spiritual sejati agar dapat berjalan lurus menuju Tuhan.
Apabila kita renungkan dalam-dalam, sebagai Ibu dan Ayah Ilahi, Bhagawan telah melindungi, mengasuh, membimbing, serta menyediakan semua yang kita butuhkan dalam mengarungi semudera kehidupan ini agar dapat sampai di pantai seberang yakni pantai Ketuhanan atau pantai Kebahagiaan sejati. Alangkah besar Kasih Bhagawan kepada kita. Alangkah mulia anugerah yang Beliau berikan kepada kita.
Saudara-saudara sekalian, Sebagai bhakta Sai kita hendaknya membalas Kasih dan anugerah Bhagawan yang tak ternilai ini. Dalam banyak wacana Beliau, Bhagawan tidak mengharapkan balasan apapun dari kita. Untuk menyatakan terima kasih kita, Bhagawan hanya minta satu hal saja, yakni jalankan ajaran Beliau dengan tulus dan sepenuh hati.
Pada hari yang berbahagia ini saya menghimbau kepada seluruh bhakta Sai, mari kita tingkatkan sadhana kita masing-masing, serta melaksanakan dengan sebaik-baiknya semua kegiatan yang telah dicanangkan di masing-masing Sai Study Group, sebagai ungkapan rasa terima kasih kita pada Guru jungjungan kita.
Disamping peningkatan dalam kuantitas, yang lebih utama adalah peningkatan dalan kualitas. Semua sadhana atau kegiatan hendaknya bermuara pada pengembangan Kasih. Kasih dapat berkembang di tanah yang mengandung Kebenaran/kejujuran, Kebajikan, dan Kedamaian.
Saudara-saudara terkasih, Dulu sebelum Mahasamadhi, jika kita ingin bertemu langsung dengan Bhagawan, kita bisa pergi ke Puttaparthi. Kita dapat melihat, menyentuh wujud/raga Beliau, kita juga dapat mendengar suara Beliau secara langsung saat Beliau memberi wacana. Dan untuk orangorang tertentu dapat berbicara/berdialog langsung dengan Bhagawan. Kini Bhagawan sudah Mahasamadhi. Walaupun Beliau hadir dimana-mana, tidak semua orang dapat berkomunikasi dengan Beliau. Tetapi hal ini bukan berarti komunikasi kita dengan Bhagawan menjadi putus sama sekali.
Bhagawan sering bersabda, “Ishwara Sarva Bhutanam” (Tuhan bersemayam dalam diri semua makhluk), dan Bhagawan adalah ‘Hrudaya Vihari’ (Yang bersemayam dalam hati).
Kini saatnya kita semua berusaha untuk memupuk kesadaran akan keberadaan Bhagawan dalam hati kita. Dengan meningkatkan kualitas sadhana dan semua kegiatan kita seperti bhajan, pelayanan, dan yang lainnya, kita akan selalu mengingat Bhagawan. Dengan mengembangkan keyakinan yang kuat pada Bhagawan, apapun kegiatan yang kita lakukan kita persembahkan kepada Bhagawan. Hal ini akan menguatkan kesadaran kita akan keberadaan Bhagawan.
Apabila pelayanan yang kita laksanakan berlandaskan kesadaran ini, maka rasa ego dan pamerih pribadi akan menjauh dan kita dapat melakukan Pelayanan tanpa ego (Selfless Service). Inilah pelayanan yang sesungguhnya (Seva) yang dikehendaki Bhagawan.
Pelayanan ini akan menumbuhkan Kasih (Prema) serta menimbulkan sukacita baik bagi orang yang melayani maupun orang yang dilayani. Kasih adalah Tuhan, dimana ada Kasih disana ada Tuhan. Dengan berseminya Kasih, maka kita akan dapat menyadari kehadiran Bhagawan, karena Bhagawan adalah Tuhan dalam wujud Kasih (Premaawatara).
Saudara-saudara terkasih, Dengan kesadaran yang berlandaskan Kasih dan Pelayanan tanpa pamerih, marilah kita membantu masyarakat sekitar kita yang membutuhkan pertolongan.
Dengan semangat Kasih dan Pelayanan tanpa pamerih, kita ikut serta dalam membangun bangsa dan tanah tumpah darah kita yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita dilahirkan dan dibesarkan di negeri ini. Sebagai bhakta Sai dan anak bangsa, kita hendaknya mencintai serta menjaga kesejahteraan Ibu Pertiwi ini. Marilah kita berusaha, sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, berbuat kebaikan yang dapat mengharumkan nama Indonensia yang kita cintai ini. Bhagawan bersabda, “Kalian hendaknya mengembangkan cinta kasih pada tanah air kalian (Desha Bimana), bukan keterikatan pada tubuh (Deha Bimana)”.
Sebagai akhir kata, saya ucapkan Selamat merayakan Hari Kelahiran Bhagawan. Semoga Bhagawan mencurahkan Kasih dan anugerah-Nya kepada kita sekalian. Semoga semuanya berbahagia.
Jay Sai Ram.
Ketua Sai Study Group Indonesia
Mohan Leo